Iman didapat dari Hati yang Hadir & Pembersihan Jiwa
Multaqo Ulama Jawa Tengah (3)
SEMARANG. Multaqo Ulama Jawa Tengah berlangsung dua hari di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), dimulai sehabis sholat jum’at dan berakhir sabtu sehabis maghrib. Alhabib Umar dan rombongan langsung berangkat meneruskan perjalanan dakwah ke Malang, masih sama yaitu Multaqo Ulama Jawa Timur.
Sebelumnya berakhir, Alhabib Umar sempat mengatakan bahwa sebenarnya ilmu dan iman tidak ada habisnya, setiap saat sebagaimana ayat Alqur’an yang menyuruh kita berdoa bermohon kepada Allah Swt agar kita ditambah ilmu kita. Lihatlah imam Ahmad bin Hanbal yang terus membawa alat tulis di setiap majlisnya dengan niat akan terus menambah ilmu sampai dengan akhir hayat beliau.
Tidak ada karunia yang lebih besar daripada iman. Imam Ali Kwh berkata bahwa doa kita akan dikabulkan sesuai dengan keyakinan kita. Keyakinan itu tidak sekadar mengetahui dalil-dalil dari berbagai perkara, tidak sekedar mengetahui makna-makna dari berbagai perkara…bahkan Abu Jahal pun mengetahui pasti bahwa nabi Muhammad Saw itu benar tapi dia tidak mengikuti nabi Muhammad Saw.
Demikian juga dengan Fir’aun yang ingkar terhadap Allah Swt dan nabi Musa As, padahal dia tahu bahwa Allah Swt dan nabi Musa As adalah benar. Jadi tidak sekedar yakin saja, tapi iman diletakkan oleh Allah Swt di dalam hati kita.
Cahaya iman ini didapat dengan hati yang hadir dan pembersihan jiwa. Jika ini telah ada pada kita dan kita berkumpul dengan orang-orang yang beriman, maka kita akan bersambung dengan nabi Muhammad Saw.
Setiap jaman ada orang yang berpegang teguh kepada agama, orang-orang seperti ini patut diikuti. Ulama lebih mengetahui keberadaan orang-orang seperti ini daripada masyarakat awam. Tapi pada hakikatnya sebenarnya masyarakat awam pun mengetahui akan hal ini dan mereka pun menyukai kebenaran yang datang dari orang-orang yang berpegang kepada agama yaitu orang-orang yang jelas sanad ilmu dan sanad rujukannya dsb agar ilmu yang didapatkan tidak berasal dari hawa nafsu mereka sendiri tapi benar-benar berasal dari kebenaran, salah satunya dari kalangan ahlul bayt nabi Muhammad Saw.
No comments:
Post a Comment